Sabtu, 22 Mei 2010

bem-its.org bersama berkontribusi bagi bangsa on the net

bem-its.org bersama berkontribusi bagi bangsa on the netbem-its.org bersama berkontribusi bagi bangsa on the net memang sudah hampir selesai.Tidak banyak lagi yang bisa diharap untuk mengangkat posisi halaman bem-its.org bersama berkontribusi bagi bangsa on the net selain tarian si mbah gugel. Siapa tahu dia lagi loncat-loncat dan ga sengaja meloncatkan juga halaman kontes bem-its.org bersama berkontribusi bagi bangsa on the net.
Jika ternyata gugel tidak bisa dibodohin, ya sudah. Tidak apa-apa, memang optimasinya pasaran dan tidak canggih. Jadi harus menerima kalau ternyata halaman yang dilombakan jeblok posisinya. Setidaknya buat pengalaman bahwa tidak mudah mengoptimasi apalagi dengan persaingan terbuka seperti dalam kontes bem-its.org bersama berkontribusi bagi bangsa on the net

Bukannya berterima kasih, para konglomerat ini malah banyak yang kabur ke luar negeri, terutama Singapura, dengan membawa triliunan rupiah uang rakyat yang diberikan Suharto kepadanya. Suharto sendiri sudah tumbang. Namun aneh bin nyata, para pengganti Suharto—Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono—tidak ada yang berani dan serius mengusut kasus ini bem-its.org bersama berkontribusi bagi bangsa on the net.
Kenyataan itulah yang membuat banyak orang yakin jika kasus BLBI bukanlah kasus kriminal biasa, namun kasus kriminal yang sangat kompleks menyangkut kolusi antara pengusaha dan pejabat pemerintahan. Diyakini ada puluhan bahkan ratusan pengusaha dan pejabat pemerintah yang terlibat. Sebab itulah, sampai sekarang tidak ada penguasa di negeri ini yang berani membuka kasus ini dengan bersungguh-sungguh karena bisa jadi dirinya, anggota keluarganya, teman-temannya, dan orang-orang di sekelilingnya selama ini akan terjerat hukum dan masuk penjara. BLBI bagaikan kotak pandora, yang jika dibuka dengan benar maka akan tampak siapa saja yang perampok, preman, dan para sekutunya bem-its.org bersama berkontribusi bagi bangsa on the net.
Hari-hari ini, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar melakukan koordinasi dengan pihak terkait, Jaksa Agung di antaranya, untuk memulai kembali pengusutan terhadap kasus BLBI. Antasari bahkan menyebut jika target KPK bem-its.org bersama berkontribusi bagi bangsa on the net adalah menyeret 18 tersangka kasus ini, para konglomerat hitam yang kabur.
Dan semoga KPK juga tidak lupa bahwa ada beberapa anggota DPR periode 2004-2009 yang diduga kuat ikut menikmati uang BLBI sehingga bisa melancong ke AS. Semua pejabat terkait dari era rezim Suharto hingga sekarang harus diseret ke muka hukum. Niat baik KPK patut mendapat dukungan. Jika perlu, KPK bisa mencontoh Cina dalam penegakkan hukum kasus Mega-Korupsi: ditembak mati bersama anggota keluarganya yang terbukti di pengadilan ikut menikmati uang panas, sebagai shock therapy. Namun sayang, payung hukum dalam UU Tipikor belum setegas negeri komunis itu di dalam penegakan hukum bem-its.org bersama berkontribusi bagi bangsa on the net.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar